Resep Tempoyak Ikan Patin Khas Jambi
Food

Resep Tempoyak Ikan Patin Khas Jambi

Indonesia, negeri yang kaya akan keanekaragaman budaya, termasuk dalam warisan kuliner yang menarik. Salah satu kekayaan kuliner yang patut diperhitungkan adalah tempoyak, hidangan khas Jambi yang memukau lidah dan menggoda selera.

Sejarah Tempoyak

Resep tempoyak Ikan Patin Khas Jambi
Sumber Gambar: goodnewsfromindonesi.id

Tempoyak, sebuah kata yang mungkin belum begitu akrab di telinga semua orang, memiliki akar sejarah yang menarik. Kata “tempoyak” berasal dari “poyak,” yang merujuk pada cara pembuatannya yang unik. Proses ini melibatkan mengoyak daging durian, buah yang terkenal dengan aroma kuatnya yang unik.

Durian, sebelum dijadikan tempoyak, diupas terlebih dahulu dan kemudian disimpan dalam wadah kedap udara selama kurang lebih seminggu. Hasil fermentasi inilah yang memberikan tempoyak bau khas dan rasa asam yang begitu mencolok. Terbayang aroma durian yang khas, bukan?

Tempoyak bukanlah monopoli Jambi semata. Meskipun Jambi dikenal sebagai pusat kuliner tempoyak, hidangan ini juga dapat ditemukan di banyak provinsi di Sumatera, Kalimantan, bahkan hingga mancanegara. Warisan budaya Melayu ini menggambarkan bagaimana kuliner bisa menjadi ikon identitas suatu daerah.

Menurut penelitian dari Universitas Jambi, tempoyak pertama kali populer di Sumatera Selatan sebelum kemudian menyebar ke berbagai daerah di Pulau Sumatera. Jambi, Aceh Selatan, Lampung, dan Bengkulu, semuanya memiliki ciri khas tempoyak masing-masing. Meskipun bahan dasarnya sama, variasi dalam penggunaan dan penyajiannya mencerminkan keunikan setiap daerah.

Ragam Variasi Tempoyak di Berbagai Daerah

Berikut ragam variasi tempoyak yang ada di masing-masing daerah dengan ciri khasnya.

1. Jambi

Tempoyak Jambi memiliki ciri khasnya sendiri dengan menggabungkan tempoyak dengan ikan sungai, terutama ikan patin. Sungai Batanghari yang melimpah memberikan pasokan ikan yang melimpah, dimanfaatkan oleh masyarakat Jambi untuk menciptakan hidangan lezat sehari-hari. Selain gulai tempoyak ikan patin, tempoyak juga sering digunakan untuk hidangan lain seperti udang, petai, pepes ikan patin, ikan bakar, dan pepes ikan mas.

2. Palembang

Di Palembang, tempoyak tidak hanya diolah sebagai hidangan utama, tetapi juga digunakan dalam sajian khas bernama brengkes. Brengkes adalah campuran ikan patin, tempoyak, dan berbagai bumbu lainnya yang biasanya dihidangkan pada acara pernikahan atau hari-hari besar. Palembang berhasil menciptakan harmoni rasa unik dengan mencampurkan tempoyak dalam hidangan tradisional mereka.

3. Bengkulu

Bengkulu dikenal dengan olahan tempoyaknya yang kerap dipadukan dengan gulai kepala ikan kakap. Kombinasi ini menciptakan hidangan yang kaya rasa dan aroma, menggambarkan kekayaan bahan lokal yang dimanfaatkan secara maksimal.

4. Aceh Selatan

Aceh Selatan memiliki cara sendiri dalam memasukkan tempoyak dalam hidangan mereka. Tempoyak sering dijadikan bahan campuran dalam pembuatan gulai atau diolah menjadi sambal dengan tambahan terasi. Kombinasi ini memberikan cita rasa pedas, gurih, dan asam yang menggugah selera.

5. Lampung

Lampung memiliki cara unik dalam mengolah tempoyak dengan menciptakan hidangan sambal seruit. Sambal seruit merupakan hidangan khas dengan campuran ikan yang digoreng atau dibakar, ditambahkan terasi dan tempoyak durian. Tradisi makan sambal seruit, yang dikenal sebagai Tradisi Nyeruit, menjadi bagian dari budaya masyarakat Lampung.

Resep Tempoyak Ikan Patin Khas Jambi

Berikut penjelasan lengkan tentang resep tempoyak ikan patin khas jambi, dari bahan sampai cara membuatnya.

Bahan-bahan

  • 1 ekor ikan patin yang sudah dipotong-potong
  • 200 gram tempoyak
  • 1 ruas kunyit
  • 6 batang cabai merah
  • 7 batang cabai rawit hijau
  • 1/2 sendok makan garam halus
  • 2-3 sendok makan gula (sesuai selera)
  • 1 sendok teh masako/Maggie/royco
  • Air 150ml – 200ml
  • 1 buah timun
  • 1 batang cabai merah, iris miring
  • 2 batang serai, geprek

Cara Membuat

  1. Blender kunyit, cabai merah, dan cabai rawit hingga halus.
  2. Siapkan kuali bersih, masukkan bumbu halus dan tempoyak.
  3. Campur bumbu hingga rata, lalu tambahkan gula, garam, penyedap rasa, dan serai. Aduk hingga tercampur rata.
  4. Hidupkan kompor, masukkan air, dan masak kuah tempoyak hingga setengah matang.
  5. Tambahkan ikan patin dan potongan timun, aduk perlahan.
  6. Masak dengan api kecil selama 10-12 menit.
  7. Tempoyak Ikan Patin siap disajikan untuk keluarga tercinta.

Tempoyak khas Jambi merupakan kekayaan kuliner yang tidak hanya lezat tetapi juga mengandung nilai sejarah dan kearifan lokal. Dengan pengalaman pribadi di Jambi dan resep sederhana yang bisa dicoba di rumah, mari lestarikan kekayaan kuliner Indonesia. Tempoyak adalah bukti bahwa keberagaman rasa bisa menjadi kekuatan yang mempersatukan, dan setiap daerah memiliki cerita uniknya sendiri dalam menciptakan kelezatan yang tiada duanya.

Baca juga:

Sumber referensi

  1. Wulandari, R. A., Fatonah, F., Adiguna, R., Kurniawan, M. R., Aditiya, R. D., Angelina, N., … & Nurhaliza, D. R. (2022, December). Tempoyak Sebagai Makanan Khas Jambi. In Prosiding Seminar Nasional Humaniora (Vol. 2, pp. 25-37).
  2. Haruminori, A., Angelia, N., & Purwaningtyas, A. (2018). Makanan etnik melayu: tempoyak. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya19(2), 125-128.
  3. Asmalia, E. (2018). Yuk, mengenal makanan hasil fermentasi khas Indonesia.

An experienced content creator working for The Provincial Government of Jambi