9 Manfaat Jagung untuk Ibu Hamil
Manfaat Jagung untuk Ibu Hamil – Salah satu makanan yang sering diabaikan tetapi memiliki manfaat besar adalah jagung. Bukan hanya enak dan mudah diolah, jagung juga kaya akan zat gizi yang sangat diperlukan selama kehamilan. Jagung mengandung karbohidrat kompleks, serat, kalsium, zat besi, dan asam folat. Kombinasi unik ini membuat jagung menjadi tambahan yang sangat berharga untuk pola makan ibu hamil.
Manfaat Jagung untuk ibu hamil
Berikut ragam manfaat jagung untuk ibu hamil berdasarkan komposisi kandungan nutrisnya.
1. Menjaga Perkembangan Otak Janin
Jagung merupakan salah satu sumber tiamin (vitamin B1) yang cukup tinggi. Tiamin memiliki peran penting dalam pembentukan sel-sel otak janin. Asupan vitamin B1 dari jagung dapat mendukung perkembangan otak janin dan membantu meningkatkan daya ingat ibu hamil.
Tiamin juga dapat melindungi otak dan mengurangi risiko penyakit Alzheimer di kemudian hari. Menjaga asupan tiamin selama kehamilan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi kesehatan otak ibu dan janin.
2. Mencukupi Kebutuhan Energi
Jagung, sebagai sumber karbohidrat kompleks, memberikan asupan energi yang berkelanjutan. Karbohidrat kompleks membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna, sehingga ibu dapat merasa lebih bertenaga dan terjaga.
Jagung juga dapat dijadikan camilan hamil sehat. Tidak hanya dalam bentuk jagung rebus utuh, tetapi juga dapat diolah menjadi tepung jagung untuk berbagai resep camilan yang lezat dan bergizi. Ini memberikan variasi pada pola makan ibu hamil, menjadikannya lebih menarik dan memenuhi kebutuhan energi dengan cara yang enak.
3. Menjaga Kepadatan Tulang
Kalsium dan fosfor merupakan dua mineral yang sangat penting untuk menguatkan jaringan tulang dan gigi. Jagung menyediakan kedua mineral ini, dan selama kehamilan, tubuh ibu dan janin akan menyerapnya dengan baik. Keseimbangan kalsium dan fosfor membantu mencegah risiko osteoporosis pada ibu hamil.
Kandungan fosfor pada jagung juga dapat membantu ibu hamil yang memiliki intoleransi terhadap laktosa. Dengan memasukkan jagung ke dalam pola makan, ibu hamil dapat memenuhi kebutuhan kalsium dan fosfor tanpa tergantung pada sumber susu.
4. Mengatasi Sembelit
Jagung, dengan kandungan seratnya, dapat membantu mengatasi masalah sembelit. Dalam 100 gram jagung manis, terdapat sekitar 2,7 gram serat, memberikan kontribusi penting untuk kesehatan pencernaan.
Penting untuk dicatat bahwa selain mengonsumsi makanan sumber serat, penting juga untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh. Sembelit dapat diatasi dengan kombinasi asupan serat yang cukup dan konsumsi cairan yang memadai.
5. Mencegah Kram
Jagung rebus dapat membantu mencegah kram karena kandungan kaliumnya yang cukup tinggi. Selain membantu mengatasi kram, asupan kalium selama kehamilan juga berkontribusi pada menjaga kontraksi otot, tekanan darah stabil, dan kesehatan plasenta.
Asupan kalium yang cukup selama kehamilan tidak hanya membantu mengatasi masalah kram tetapi juga mendukung fungsi otot secara keseluruhan. Keseimbangan kalium dalam tubuh sangat penting untuk menjaga fungsi jantung dan mendukung pertumbuhan janin dengan sehat.
6. Pembentukan Sel-sel Janin
Asam folat atau vitamin B9 memainkan peran penting dalam pembentukan sel-sel dan sistem organ pada janin. Jagung mengandung asam folat dalam jumlah yang signifikan. Dalam 100 gram jagung, terdapat sekitar 23 µg asam folat. Asam folat juga terbukti membantu melawan risiko neural tube defect (NTD) pada janin, yaitu kegagalan penutupan lempeng saraf pada janin. Menjaga asupan asam folat selama kehamilan sangat penting untuk mendukung perkembangan janin dengan optimal.
7. Menjaga Kesehatan Mata
Jagung kaya akan antioksidan, terutama lutein dan zeaxanthin. Kedua antioksidan ini berperan penting dalam menjaga kesehatan mata. Lutein dan zeaxanthin pada jagung termasuk yang tertinggi di antara biji-bijian lainnya. Kesehatan mata yang baik bukan hanya penting untuk ibu hamil tetapi juga memberikan manfaat langsung pada janin.
Kesehatan mata janin juga sangat dipengaruhi oleh asupan antioksidan dari ibu. Oleh karena itu, mengonsumsi jagung selama kehamilan dapat memberikan perlindungan tambahan terhadap masalah mata yang mungkin timbul pada janin.
8. Mencegah Anemia
Asam folat dan zat besi yang terkandung dalam jagung dapat membantu menjaga produksi sel darah merah selama kehamilan. Sel darah merah memiliki peran penting dalam membawa oksigen yang mendukung perkembangan janin.
Anemia pada ibu hamil dapat dihindari dengan memastikan produksi sel darah merah terpenuhi. Gejala anemia, seperti rasa lelah, pusing, dan jantung berdebar, dapat dicegah dengan menjaga asupan zat besi dan asam folat yang cukup selama kehamilan.
9. Mendukung Tumbuh Kembang Janin
Jagung tidak hanya kaya akan asam folat tetapi juga mengandung protein yang penting untuk mendukung tumbuh kembang sel-sel dan jaringan tubuh janin. Kombinasi asupan protein dan asam folat membantu menurunkan risiko cacat lahir, seperti bibir sumbing, serta kelainan jantung pada bayi.
Dengan memberikan janin kesempatan untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, risiko berbagai komplikasi kehamilan dapat dikurangi. Kandungan nutrisi pada jagung berperan besar dalam memastikan bahwa janin mendapatkan semua yang dibutuhkannya untuk berkembang dengan sehat.
Baca juga: 11 Manfaat Lobak untuk ibu hamil
Larangan Saat Hamil
Penting untuk diingat bahwa meskipun jagung memberikan banyak manfaat, ibu hamil juga perlu memperhatikan larangan-larangan tertentu selama kehamilan. Beberapa larangan tersebut meliputi:
- Hindari makanan mentah yang dapat menyebabkan risiko infeksi.
- Hindari kontak langsung dengan kotoran hewan untuk mengurangi risiko infeksi.
- Susu non-pasteurisasi dapat mengandung bakteri berbahaya, sebaiknya dihindari.
- Hindari aktivitas fisik yang terlalu intens, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.
- Kendalikan asupan makanan agar tidak terjadi kenaikan berlebihan berat badan.
- Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi obat apa pun, terutama selama trimester pertama.
Dengan menjaga pola makan yang sehat dan seimbang, ibu hamil dapat memastikan bahwa mereka memberikan dasar yang kuat untuk kesehatan mereka dan perkembangan janin yang optimal. Jagung, dengan semua manfaatnya, dapat menjadi salah satu pilihan makanan untuk menjaga kesehatan ibu dan janin.
Referensi
- Syukur, A., Besi, D. I. N., Lolon, A. W. B., Pareira, M. I. R., Klau, E. R., Sogen, Y. K., & Selly, F. K. (2023). Pengenalan Jagung Solor Sebagai Upaya Pencegahan Stunting. Kelimutu Journal of Community Service, 3(2), 1-6.
- Nurhayati, N., Asmawati, A., Ihromi, S., Marianah, M., & Saputrayadi, A. (2020). Penyuluhan gizi dan pelatihan pengolahan produk berbasis jagung sebagai upaya meminimalisir stunting di desa Labuapi Kabupaten Lombok Barat. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 4(5), 806-817.
- Kloss, O., Eskin, N. M., & Suh, M. (2018). Thiamin deficiency on fetal brain development with and without prenatal alcohol exposure. Biochemistry and Cell Biology, 96(2), 169-177.
- Abdel-Aal, E. S. M., Akhtar, H., Zaheer, K., & Ali, R. (2013). Dietary sources of lutein and zeaxanthin carotenoids and their role in eye health. Nutrients, 5(4), 1169-1185.
- Mares, J. (2016). Lutein and zeaxanthin isomers in eye health and disease. Annual review of nutrition, 36, 571-602.
- BÂ, A., SERI, B. V., & HAN, S. H. (1996). Thiamine administration during chronic alcohol intake in pregnant and lactating rats: effects on the offspring neurobehavioural development. Alcohol and Alcoholism, 31(1), 27-40.