7 Manfaat Cokelat untuk Ibu Hamil
Kehamilan merupakan momen luar biasa dalam kehidupan seorang wanita. Bukan hanya perubahan fisik yang terjadi, tetapi juga tanggung jawab besar untuk merawat diri sendiri dan calon buah hati. Pola makan yang sehat dan bergizi menjadi kunci penting dalam menjalani masa kehamilan dengan baik. Salah satu makanan yang seringkali menjadi favorit dan membuat senyum merekah adalah cokelat. Namun, apakah cokelat hanya lezat, ataukah ada manfaat kesehatan yang sebenarnya?
Cokelat hitam, atau yang sering disebut dark chocolate, merupakan pilihan utama untuk mendapatkan manfaat kesehatan. Kandungan nutrisinya yang melimpah, seperti flavonoid, magnesium, theobromine, zat besi, dan kafein, meski dalam jumlah kecil, hadir dalam cokelat. Penting bagi ibu hamil untuk memahami batasan asupan kafein agar tetap menjaga kesehatan si kecil. Hasil penelitian merekomendasikan agar asupan kafein tetap di bawah 200 miligram per hari selama kehamilan.
Manfaat Cokelat untuk Ibu Hamil
Berikut ini ulasan manfaat cokelat untuk ibu hamil yang dirangkum dari berbagai sumber.
1. Menurunkan Risiko Preeklamsia
Studi menunjukkan bahwa konsumsi cokelat pada trimester pertama atau ketiga kehamilan dapat berkontribusi pada penurunan risiko preeklamsia. Wanita hamil yang rutin mengonsumsi 1–3 takaran saji cokelat per minggu memiliki risiko lebih rendah terkena preeklamsia.
Meskipun hasil ini menjanjikan, penting untuk mencatat bahwa penelitian ini memiliki batasan, dan efektivitas pasti dari manfaat ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Namun, cokelat bisa menjadi tambahan lezat pada pola makan ibu hamil dengan potensi manfaat tambahan.
2. Penguat Kesehatan Jantung dan Pencernaan
Theobromine, zat yang memberikan rasa pahit pada cokelat, memiliki manfaat besar terutama untuk kesehatan jantung. Selain itu, theobromine juga membantu memperlancar sistem pencernaan, mengurangi risiko sembelit yang sering dialami oleh ibu hamil.
3. Mencegah Kontraksi Dini dan Pembentukan Hemoglobin
Mineral seperti magnesium dan zat besi sangat penting selama kehamilan. Cokelat, yang kaya akan magnesium dan zat besi, dapat membantu mencegah kontraksi dini dan mendukung pembentukan hemoglobin. Dalam kondisi kehamilan, kebutuhan akan zat besi meningkat karena pertumbuhan janin dan peningkatan volume darah. Cokelat dapat menjadi pilihan yang lezat untuk memenuhi kebutuhan ini.
4. Menurunkan Tekanan Darah
Flavonoid dalam dark chocolate dikenal sebagai antioksidan yang kuat. Mereka membantu meningkatkan vitamin C, menurunkan tekanan darah, dan meningkatkan fungsi pembuluh darah. Inilah yang menjadikan dark chocolate sebagai pilihan yang baik untuk menjaga kesehatan jantung Bunda.
5. Mendukung Pertumbuhan dan Perkembangan Janin
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi 30 gram cokelat hitam per hari selama kehamilan dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin. Hal ini terkait dengan perbaikan signifikan dalam pemeriksaan aliran darah uteroplasenta pada ibu hamil yang mengonsumsi cokelat. Meskipun hasil ini menjanjikan, perlu diingat bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami sepenuhnya dampak positif cokelat pada pertumbuhan janin.
6. Mencegah Anemia
Zat besi dalam dark chocolate sangat diperlukan selama kehamilan. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, yang dapat berdampak buruk pada kesehatan ibu hamil dan pertumbuhan janin. Dark chocolate menjadi penyelamat dengan kandungan zat besinya yang dapat membantu mencegah anemia.
7. Memperbaiki Mood
Perubahan suasana hati atau mood swing umum terjadi selama kehamilan karena fluktuasi hormon. Mengonsumsi cokelat dapat menjadi cara lezat untuk memperbaiki mood dan memberikan kebahagiaan sementara. Rasanya yang nikmat dan teksturnya yang lembut bisa menjadi penyemangat di tengah-tengah tantangan kehamilan.
Baca juga: 6 Manfaat Buah Delima untuk Ibu hamil
Jenis Cokelat yang Baik untuk Ibu Hamil
Cokelat hitam, terutama yang memiliki kandungan kakao yang tinggi, dianggap lebih baik untuk kesehatan. Cokelat jenis ini memiliki rasa yang lebih pahit karena kandungan gula yang lebih rendah. Semakin tinggi kandungan kakao, semakin tinggi pula manfaat kesehatan yang dapat diperoleh. Pilihlah cokelat dengan kandungan kakao minimal 70% untuk mendapatkan manfaat maksimal.
Bagi ibu hamil yang memiliki kondisi medis tertentu, seperti diabetes gestasional, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menambahkan cokelat ke dalam diet mereka. Meskipun cokelat dapat memberikan sejumlah manfaat, setiap kehamilan adalah unik, dan rekomendasi individu dapat bervariasi.
Referensi
- Better, E., & Better, F. How To Combat Anxiety & Depression In 2022.
- Latif, R. (2019). Maternal and fetal effects of chocolate consumption during pregnancy: a systematic review. The Journal of Maternal-Fetal & Neonatal Medicine, 32(17), 2915-2927.
- de Seymour, J. V., Beck, K. L., & Conlon, C. A. (2019). Nutrition in pregnancy. Obstetrics, Gynaecology & Reproductive Medicine, 29(8), 219-224.
- Seem, S. A., Yuan, Y. V., & Tou, J. C. (2019). Chocolate and chocolate constituents influence bone health and osteoporosis risk. Nutrition, 65, 74-84.
- Beckett, S. T. (2019). The science of chocolate. Royal Society of Chemistry.
- Pincott, J. (2011). Do Chocolate Lovers Have Sweeter Babies?: The Surprising Science of Pregnancy. Simon and Schuster.
- di Renzo, G. C., Brillo, E., Romanelli, M., Porcaro, G., Clerici, G., & Gerli, S. (2009). 207: Is there any good use of cocoa in pregnancy?. American Journal of Obstetrics & Gynecology, 201(6), S89.
- Bowden, J., & Tannis, A. (2009). The 100 Healthiest Foods to Eat During Pregnancy: The Surprising Unbiased Truth about Foods You Should be Eating During Pregnancy but Probably Aren’t. Fair Winds Press.